15 Mar 2011

Sikap Pemimpin Bila Menghadapi Masa Sulit


Oleh : Irish Kiseki


Beberapa waktu yang lalu saya mewawancara seorang penting yang pernah menjabat sebagai seorang menteri sebuah departemen di pemerintahan Indonesia. Banyak hal yang saya dapatkan dari beliau, tentang pengalamannya; baik suka maupun duka dan bagaimana dia mengatasi akan setiap persoalan dan masalah yang datang menghadang dia. Salah satunya adalah ketika dia menghadapi masa ketika Indonesia mengalami perekonomian yang kurang baik, dimana  beliau  di terpa kabar-kabar yang kurang sedap didengar.
Saya sangat terkesan ketika ada satu pertanyaan yang menggelitik hati saya dan saya utarakan kepada beliau dan memberikan jawaban yang sangat simple, yaitu bagaimana beliau ketika menghadapi masalah sulit dan di terpa dengan kabar-kabar yang tidak benar, beliau tetap berdiri dan  tetap memberikan keyakinan bagi karyawan  atau anggota tim nya bahwa semua masalah yang terjadi dapat diselesaikan bila bersama-sama mengahadapinya. Beliau tidak langsung mengundurkan diri dan meninggalkan akan pekerjaannya dan anak buahnya sendirian, tetapi justru beliau menciptkan rasa aman dan kepercayaan kepada anak buahnya untuk bekerja dengan berpikiran  positif dan tetap bersatu. Dari jawaban beliaulah saya membuat tulisan ini yaitu bagaimana cara kita sebagai seorang pemimpin dalam mengatasi suatu masalah atau persoalan yang mungkin datang secara tiba-tiba yang mungkin tanpa kita duga terjadi begitu saja dengan menciptakan suatu atmosfer ketenangan dan rasa aman serta nyaman bagi anak buah atau karyawan kita , sehingga suasana dan kinerja mereka tetap tidak berubah.
Mungkin bila suasana atau kondisi perusahaan yang terjadi terasa tenang dan sepertinya tidak akan mungkin terjadi badai. Atau sekalipun mungkin terjadi tapi paling tidak dapat diatasi sesegera mungkin. Tetapi bagaimana bila yang terjadi justru sebaliknya? Dengan perkembangan perekonomian jaman sekarang yang tidak menentu, bahkan terdengar kabar bagaimana harga barang-barang pokok mulai naik sementara harga rupiah melemah, dan tentu kabar sedemikian cukup dapat meresahkan akan setiap orang yang mendengar. Tidak terkecuali dengan (mungkin) karyawan atau anak buah kita.
Bila sudah terjadi demikin peran apakah yang harus diberikan oleh seorang pemimpin dalam meredakan akan situasi yang (mungkin) memang tidak diharapkan bagi sang pemimpin. Karena dapat dipastikan akan mempengaruhi kinerja dari karyawan atau anak buah yang dipimpinnya. Dengan gaji yang dihasilkan sekarang bila dibandingkan dengan harga-harga diluar pastilah terjadi kekurangan disana-sini. Maka timbullah keresahan dan berdampak akan lesunya keinginan untuk berproduksi.
Disinilah letak peranan seorang pemimpin sangat di perlukan untuk meredam dan menenangkan akan kondisi dan situasi yang terjadi dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi anggota tim atau anak buahnya untuk tetap berkarya dan bekerja dengan semangat. Dan sebagai pemimpin dapat dengan tenang berpikir dengan mulai menganalisa situasi dan kondisi yang terjadi dan kemudian mulai memilah-milah dan lebih bagus lagi dapat mengelompokkan masalah/persoalan-persoalan mana yang sama untuk kemudian mulai di bicarakan dan di pikirkan bersama-sama dan tentu saja disini kepentingan sang  pemimpin harus di nomor duakan terlebih dahulu. Setelah mendapatkan kata sepakat barulah membahas akan masalah-masalah yang lain.
 Fungsi kepemimpinan seorang pemimpin bukan hanya dapat memimpin sebuah perusahaan kearah keuntungan semata saja tetapi juga bagaimana dapat meng-eksplorasi SDM yang dimiliki oleh setiap anak buahnya dengan seluas-luasnya dan semaksimal mungkin, dengan cara dapat menciptakan rasa aman bagi setiap karyawan atau anak buahnya untuk dapat bekerja dan berkarya dengan nyaman.

1 komentar:

  1. Sumber daya manusia pada setiap jenis usaha adalah penggerak utamanya. Untuk mendukung SDM mencapai performance yg maksimal tidak cukup hanya dengan melengkapi aksesoris pengetahuan dan keahliannya (hardskill) saja.

    Meningkatkan kekuatan internal (softskill) pribadi setiap individu SDM justru akan mampu merubah potensi (seberapa pun keahlian dan pengetahuannya) menjadi sebuah produktifitas yg maksimal bagi perusahaan.

    Salam hangat
    www.cicikresticonsultant.com

    BalasHapus