Oleh : Natalina B
Slogan ini saya lihat dalam tayangan sebuah iklan produk di media televisi. Dan iklan ini sangat mengena pada diri saya dan sering saya bawa dalam profesi saya sebagai seorang marketer.
Ada banyak hal yang bisa menciptakan timbulnya keyakinan dalam diri seorang marketer, antara lain:
- Produk yang dijual bagus
- Harga bagus karena sesuai dengan kualitas produknya
- Mekanisme penjualan mudah
- Promosi rutin setiap bulan, yang sangat efektif melalui pameran.
- Perusahaan dikenal sebagai perusahaan yg berkompeten, besar atau kecil tidak menjadi tolok ukurnya.
Disamping itu, juga karena kondisi managemen yang baik. Dimulai dari sesama marketer, manager hingga top levelnya ada dalam kondisi yang saling mendukung.
Menghadirkan suasana 'happy selling' yang pada akhirnya menciptakan dorongan untuk berhasil bagi setiap marketer.
Namun sebenarnya semua itu hanya faktor pendukung. Sebab yang terpenting adalah keyakinan yang berasal dari dalam diri setiap individu marketer.
Jangan harap seorang marketer bisa berhasil kalau tidak ada keyakinan dalam dirinya bahwa produk yang dijualnya itu adalah produk yang sangat bagus.
Ketika sharing diantara sesama rekan merketer, yang baru closing mengatakan dengan rendah hati bahwa dia dulu banyak belajar dari si A. Dia memuji kalau si A ini jago presentasi. Sementara si A ini mengatakan bahwa bukan soal jago presentasi buktinya si B lebih banyak closing daripada dirinya.
Setelah saya perhatikan maka saya mulai bisa melihat perbedaannya yaitu si A yakin produknya bagus dengan menjabarkan kekuatan pengetahuannya tentang produknya. Sementara si B yakin produknya bagus dengan memakai kekuatan hati.
Mungkin si A memang lebih pandai dan pengetahuan produknya juga lebih dibanding si B. Namun ternyata bukan itu yang terpenting, karena masalah terjadinya transaksi penjualan itu dikarenakan konsumen lebih percaya kata hati daripada logika.
Mungkin kita sering dengar istilah seorang bisnisman yang handal biasanya feelingnya tajam, lebih peka terhadap sebuah peluang. Nah... Dari sini sebenarnya kita bisa melihat bahwa sangatlah penting seorang marketer memiliki keyakinan. Dan keyakinan itu berasal dari keyakinan hati, lebih dari sekedar keyakinan karena logika.
Jadi apakah yang dapat kita pelajari bersama?
Tumbuhkanlah keyakinan itu sampai kedalam hati jangan hanya sampai sebatas logika anda. Keyakinan bisa tumbuh memang diawali dengan pengetahuan yang baik akan produk yang dijualnya. Dan itu harus terus digali dan digali sampai itu berkembang terus dalam pikiran anda. Kembangkan terus dalam pikiran anda sampai anda sendiri mendapatkan sebuah keyakinan yang berasal dari diri anda dan bukan dari manager anda. Disitulah anda akan mendapatkan kekuatan hati dan keyakinan untuk menjual saat berhadapan dengan klien.
Sebab saat itu anda hanya tinggal memindahkan keyakinan hati anda itu kepada klien anda !
Ada banyak hal yang bisa menciptakan timbulnya keyakinan dalam diri seorang marketer, antara lain:
- Produk yang dijual bagus
- Harga bagus karena sesuai dengan kualitas produknya
- Mekanisme penjualan mudah
- Promosi rutin setiap bulan, yang sangat efektif melalui pameran.
- Perusahaan dikenal sebagai perusahaan yg berkompeten, besar atau kecil tidak menjadi tolok ukurnya.
Disamping itu, juga karena kondisi managemen yang baik. Dimulai dari sesama marketer, manager hingga top levelnya ada dalam kondisi yang saling mendukung.
Menghadirkan suasana 'happy selling' yang pada akhirnya menciptakan dorongan untuk berhasil bagi setiap marketer.
Namun sebenarnya semua itu hanya faktor pendukung. Sebab yang terpenting adalah keyakinan yang berasal dari dalam diri setiap individu marketer.
Jangan harap seorang marketer bisa berhasil kalau tidak ada keyakinan dalam dirinya bahwa produk yang dijualnya itu adalah produk yang sangat bagus.
Ketika sharing diantara sesama rekan merketer, yang baru closing mengatakan dengan rendah hati bahwa dia dulu banyak belajar dari si A. Dia memuji kalau si A ini jago presentasi. Sementara si A ini mengatakan bahwa bukan soal jago presentasi buktinya si B lebih banyak closing daripada dirinya.
Setelah saya perhatikan maka saya mulai bisa melihat perbedaannya yaitu si A yakin produknya bagus dengan menjabarkan kekuatan pengetahuannya tentang produknya. Sementara si B yakin produknya bagus dengan memakai kekuatan hati.
Mungkin si A memang lebih pandai dan pengetahuan produknya juga lebih dibanding si B. Namun ternyata bukan itu yang terpenting, karena masalah terjadinya transaksi penjualan itu dikarenakan konsumen lebih percaya kata hati daripada logika.
Mungkin kita sering dengar istilah seorang bisnisman yang handal biasanya feelingnya tajam, lebih peka terhadap sebuah peluang. Nah... Dari sini sebenarnya kita bisa melihat bahwa sangatlah penting seorang marketer memiliki keyakinan. Dan keyakinan itu berasal dari keyakinan hati, lebih dari sekedar keyakinan karena logika.
Jadi apakah yang dapat kita pelajari bersama?
Tumbuhkanlah keyakinan itu sampai kedalam hati jangan hanya sampai sebatas logika anda. Keyakinan bisa tumbuh memang diawali dengan pengetahuan yang baik akan produk yang dijualnya. Dan itu harus terus digali dan digali sampai itu berkembang terus dalam pikiran anda. Kembangkan terus dalam pikiran anda sampai anda sendiri mendapatkan sebuah keyakinan yang berasal dari diri anda dan bukan dari manager anda. Disitulah anda akan mendapatkan kekuatan hati dan keyakinan untuk menjual saat berhadapan dengan klien.
Sebab saat itu anda hanya tinggal memindahkan keyakinan hati anda itu kepada klien anda !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar