Oleh: Rinella Putri
Leader dan manajer. Sekilas, keduanya nampak sama, namun sebenarnya memiliki makna berbeda. Manajer memang banyak di dunia ini, namun hanya segelintir yang memang benar-benar seorang pemimpin.
Manajer adalah orang yang memiliki subordinat dan memiliki jabatan tertentu. Sementara itu leader adalah orang yang memimpin orang lain ke arah tertentu. Leader tidak memiliki bawahan. Banyak pemimpin yang memiliki subordinate, namun itu karena mereka juga seorang manajer, Tetapi ketika mereka sedang memimpin, maka mereka harus melepas atributnya sebagai manajer. Karena pemimpin harus mempunyai pengikut, dan mengikuti adalah suatu aktivitas sukarela.
Lalu yang mana lebih baik? Menjadi pemimpin atau manajer?
Peribahasa lama mengatakan “Managers do things right, while leaders do the right thing.”
Keduanya dibutuhkan oleh organisasi. Manajer dibutuhkan, karena tentunya setiap organisasi ingin memiliki hasil dan kinerja yang baik (do things right). Sementara itu, leader lebih focus kepada proses yang baik menuju tujuan yang ingin dicapai (do the right thing). Kombinasi keduanya adalah yang paling baik.
Seorang manajer bertugas untuk melaksanakan fungsi klasik manajemen, antara lain perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengendalian (controlling). Sementara itu, seorang leader adalah orang yang dapat menciptakan visi ke depan dan memberdayakan orang untuk mencapai visi tersebut.
Manajer adalah orang yang dibayar untuk melakukan pekerjaan tertentu dan mereka memiliki focus kepada pekerjaan dan hasil (work focus). Sementara itu, leader adalah orang yang lebih memiliki focus kepada people (people focus). Mereka memiliki skill yang bagus ketika berhubungan dengan orang dan dapat menciptakan loyalitas dengan baik. Bukannya tidak berfokus pada pekerjaan, namun mereka cenderung untuk mendorong orang lain supaya dapat bergerak menuju visi yang ingin dicapai.
Jack Welch misalnya. Walaupun dia saat itu merupakan CEO General Electric, namun ia sebenarnya adalah seorang leader. Kehadiran Welch di GE mengubah cara-cara lama GE dalam mengelola perusahaan. Ia juga melakukan perubahan besar pada GE, dari atas hingga bawah.
Jack Welch bahkan berusaha untuk menghilangkan image manajer pada dirinya. “Act like a leader, not a manager,” katanya. Manajer, menurutnya, cenderung merupakan orang yang mengontrol daripada memfasilitasi, memperumit daripada menyederhanakan, serta bertindak lebih sebagai gubernur daripada accelerator.
Welch berpendapat bahwa pemimpin GE selama ini terlalu banyak melakukan kontrol dan monitor, dan perlu dilakukan perubahan dalam gaya manajemen tersebut. Manajer slow things down (memperlambat). Sementara leader menjalankan bisnis supaya lancar dan cepat. Manajer berbicara satu sama lain, sementara leader bicara pada karyawannya, dengan karyawannya, menancapkan visi-visinya pada mereka serta membantu mereka supaya dapat mencapai tingkat produktivitas yang tinggi.
Selama kepemimpinannya, Welch tidak pernah bosan untuk menanamkan visinya kepada para karyawan, berbicara dan berdialog dengan mereka hingga memotivasi mereka hingga dapat mencapai kinerja terbaiknya. Sehingga dengan kepemimpinannya tersebut, GE dapat mencapai kinerja yang luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar